Kamu setitik rindu yang tertumpuk
Hadir kembali ketika bumi semakin menua
Kamu dulu tertimbun
Aku pikir kamu akan hilang
Seperti perahu kertas yang hanyut terbawa sungai
Nyatanya tidak
Kamu selalu disini
Ikut melangkah kemanapun aku pergi
Lalu sekarang kamu muncul
Menyadarkan aku bahwa kamu bukan perahu kertas yang aku kira telah hanyut
Kamu tumpukan rindu
Yang seharusnya bisa bisa aku rapihkan
Nyatanya
Sekarang aku hanya bisa membuat tumpukan itu semakin tinggi mengunung dan entah kapan bisa tersusun rapi
Bukannya aku malas merapihkan rindu itu
Hanya saja aku selalu menikmati rasa rindu itu...
Minggu, 15 November 2015
Tumpukan rindu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar