wajahnya selalu tersenyum
padahal aku tau dia menyembunyikan semua lelahnya
hadirnya selalu ada kala aku ingin meluapkan semua isi hati
padahal aku tau harinya sudah penuh dengan kegiatan yang lebih berat dariku
tubuhnya selalu siap memeluk saat aku menangis
padahal aku tau dia lebih terluka melihat aku menangis
lalu aku pun lebih sering meminta
bahkan terlalu sibuk dengan segala urusan
lalu terlupa
ada dia yang selalu merindu putri kecilnya
dia yang menghabiskan waktu menemani kita
dia yang mengajak kita berbicara
bahkan saat kita belum mengerti sebuah kata
dia yang rela kehilangan tubuh langsingnya
demi memberi rumah selama 9 bulan untuk kita
dia yang selalu terjaga saat kita menangis di tengah malam
bahkan mungkin kita terlupa
dia tak pernah marah saat kita menjatuhkan vas bunga kesayangannya
lalu mengapa sekarang kita jengkel saat dia menelfon menanyakan sedang dimana kita
bukankah dulu kita yang selalu menangis
saat dia pergi sekedar untuk membeli makanan kita
atau mungkin kita juga lupa
dia selalu setia mememani kita sepanjang hari
lalu sekarang kita malah menghabiskan waktu dengan teman teman kita
kita sering lupa dia menunggu kita pulang
atau sekedar menelfon untuk memberi kabar
mamah ..
maafkan anakmu yang kadang terlalu asik dengan dunianya
hingga kadang kami lupa
bahwa dunia terbesar kami adalah Mamah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar