aku mengerutu dalam hati, kenapa harus saat ini aku mengigatnya, bukankah kemarin kemarin aku sudah berhenti mengigatnya, aku pikir ingatan akan rasa itu akan hilang, namun dengan mudahnya dia kembali datang dan mengusik perih yang sempat dia tinggalkan,
Dan sebenarnya aku ingin memaki diriku terutama hatiku, karena ternyata rasa yang tinggal disana terlalu besar melebihi dengan rasa perih yang dia berikan,
Dan terkadang pula aku ingin menolak semuanya, tentu saja aku mengusie perasaan ini jauh-jauh , dan ketika dia kembali terlintas di dalam otak ini, tentu saja hati ini menerimanya dengan rasa kehilangan .
Dan jika boleh aku meminta, ingin rasanya dari awal aku tak mengenal nama itu sejauh ini, bahkan saat dia sudah memutuskan untuk memutar arah yang awalnya akan kita tuju bersama seharusnya aku sudah membuang jauh-jauh semua kenangan yang dia sisakan.
Tapi ini dunia nyata, tidak semua yang ingin aku alami dapat aku tulis sendiri, dan tentu saja aku harus menikmati semua alur yang telah Tuhan tulis untukku,
Lalu aku kembali menatap orang-orang didepanku, Cafe ini selalu menjadi pilihan terbaik untuk memanjakan diri di tengah sibuknya kota ini, dan tentu saja kembali mengigatkan tentang sosok itu,
Dan seolah aku tak percaya kepada mataku sendiri kali ini, sosok itu benar-benar mengusik hatiku saat dia tiba-tiba duduk di depanku......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar