Selasa, 17 April 2018

Pertemuan yang diikuti Perpisahan

Kamu tau hal yang paling menyakitkan dari sebuah pertemuan?
satu ha;l yang akan selalu datang berdampingan dengannya
yang sebenarnya selalu memberi kamu peringatan bahwa sebuah pertemuan selalu datang dengan perpisahan pula

Lantas jika sebelumnya kamu sudah tau akan hal itu, namun tetap saja menjadikan pertemuan denganya seolah sesuatu yang tak luput dengan perpisahan pula, yang kamu jadikan alasan untuk kamu tersenyum jika kamu mengingatnya.

Lalu apa yang akan kamu perbuat, jika nyatanya perpisahan ternyata datang lebih cepat dari bayanganmu seketika itu pula dia mengingatkan bahwa dia selalu hadir bersamaan dengan pertemuan
Bukankah yang paling menyedihkan ketika kamu tau dengan persis perpisahan itu memang pasti akan datang namun tetap saja kamu berusaha mengabaikannya, namun tetap saja kamu merasa bahwa pertemuanmu dengannya kemarin tanpa akan diikuti perpisahan bahkan sesekali kamu berusaha dengan keras akan terlihat baik-baik saja jika saat itu datang juga.

Bukankah hal yang paling kamu munafikan adalah ketika kamu mengira dia datang terlalu tiba-tiba untukmu?
dan seketika merengut semua alasan untuk kamu tersenyum ,
seketika memudarkan semua harapan yang sudah kamu gantungkan tinggi-tinggi ,
dan seketika mengantikannya dengan rasa sesak yang selalu membangunkanmu di tengah malam , membuatmu menangis secara tiba-tiba ,
padahal sedari awal pun kamu tau betul bahwa perpisahan akan datang setelah adanya pertemuan, entah kamu berusaha mengulur waktu untuk kedatangannya tapi tetap saja nyatanya dia selalu datang pada waktunya, sekeras apapun usahamu untuk mencegah kedatangannya dia pun tidak pernah datang secara terlambat ataupun datang terlalu cepat.

Sesudahnya kamu pun harus berusaha untuk melupakannya,
padahal nyatanya disaat yang bersamaan kamu berusaha untuk tak pernah menghapusnya dari ingatamu,
sama seperti pertemuan yang selalu diiringi dengan perpisahan,
melupakanpun pasti diiringi dengan mengigat bukan ?

Lalu untuk apa kamu berusaha dengan keras untuk melupakannya ?
Bukankah saat itu hatimu akan kembali terasa sesak karena kamu kembali mengigatnya pula
Bukankah hal itu akan menjadi alasan tangisanmu lagi,
Bukankah yang lebih baik kamu tak berusaha untuk melupakannya dengan begitu tak ada yang perlu kamu ingat juga bukan ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar